Kamis, 17 November 2016

Sistem Pembelajaran dalam Standar Proses Pendidikan



Sistem Pembelajaran dalam Standar Proses Pendidikan
Pengertian dan Kegunaan Sistem
Penyususnan standar proses pendidikan diperlukan untuk menentukan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebagai upaya ketercapaian Standar Kompetensi Lulusan. Dengan demikian, standar proses dapat dijadikan pedoman oleh setiap guru dalam pengelolaan proses pembelajaran serta menentukan komponen-komponen yang dapat memengaruhi proses pendidikan.
Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan kualitas proses pendidikan adalah pendekatan sistem. Melalui pendekatan sistem kita dapat melihat berbagai aspek yang dapat memngaruhi keberhasilan suatu proses.
Sistem adalah suatu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berkaitan san saling berinteraksi untuk encapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah diterapkan.
Berdasarkan pengertian di atas, maka ada tiga hal penting yang menjadi karakterisyik suatu sistem. Pertama, setiap sistem pasti memiliki tujuan. Tujuan merupakan ciri utama suatu sistem. Tidak ada sistem tanpa tujuan. Tujuan merupakan arah yang harus dicapai oleh suatu pergerakan sistem. Semakin jelas tujuan semakin mudah menentukan pergerakan sistem. Kedua, sistem selalu mengandung suatu proses. Proses adalah rangkaian kegiatan. Kegiatan diarahkan untuk mencapai tujuan. Semakin kompleks tujuan, maka semakin rumit juga proses kegiatan. Ketiga, proses kegiatan dalam suatu sistem selalu melibatkan dan memanfaatkan berbagai komponen atau unsur-unsur tertentu. oleh sebab itu, suatu sistem tidak akan mungkin hanya memiliki satu komponen saja. Sistem memerlukan dukungan berbagai komponen yang satu sama lain saling berkaitan.
Atas dasar pengertian di atas, maka jelas sistem bukanlah hanya sebagai suatu cara, seperti yang banyak dipahami banyak orang selama ini. Yang pasti adalh sistem selalu bertujuan, dan seluruh kegiatan dengan melibatkan dan memanfaatkan setiap komponen diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Oleh karena suatu sistem merupakan proses untuk mencapai tujuan melalui pemberdayaan komponen-komponen yang membentuknya, maka sistem erat kaitannya dengan perencanaan. Perencanaan adalah pengambilan keputusan bagaimana memberdayakan komponen agar tujuan berhasil dengan sempurna. Oleh sebab itu, proses berpikir dengan pendekatan sistem memiliki daya ramal akan keberhasilan suatu proses. Artinya, apabila seluruh komponen yang membentuk sistem bekerja sesuai dengan fungsinya, maka dapat dipastikan tujuan yang telah ditentukan akan tercapai secara optimal; sebaliknya manakala komponen-komponen yang membentuk sistem tidak dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, maka pergerakan sistem akan terganggu, yang berarti akan mengahambat pencapaian tujuan. Misalnya, manusia merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen seperti komponen mata untuk melaksanakan fungsi penglihatan, komponen telingan untuk melaksanakan fungsi pendengaran, komponen mulut untuk melaksanakan fungsi pencernaan, dan lain sebagainya. Manakala salah satu atau sebagian besar komponen tidak berfungsi maka akan merusak sistem secara keseluruhan. Manakala telingan kita skait, misalnya, sehingga tak dapat mendengar, maka akan mengganggu seluruh sistem tubuh kita.
Suatu sistem memiliki ukuran dan batas yang relatif. Bisa terjadi suatu sistem tertentu pada dasarnya merupakan subsistem dari suatu sistem yang lebih luas. Misalnya, sistem bembelajaran yang memiliki komponen-komponen tertentu pada dasarnya merupakan subsistem dari sistem pendidikan; dan sistem pendidikan merupakan subsistem dari sistem sosial masyarakat. dalam sistem pembelajaran itu pun memiliki sunsistem-subsistem yang lebih kecil, mislanya subsistem media, subsistem strategi, dan lain sebagianya. Oleh karena itulah manakala sesuatu kita anggap sebagai suatu sistem, kita mesti melihat secara keseluruhan komponen yang membentuknya, sebab komponen terkecil dari suatu susbsistem dapat memengaruhi sistem yang lebih luas. Misalnya, komponen baut gir yang merupakan subsistem dari roda sepeda motor dapat memngaruhi sistem pada sepeda motor itu sendiri.
Kemudian, mengapa pembelajaran dikatakan sebagai suatu sistem? Karena pembelajaran adalah kegiatan yang bertujuan, yaitu membelajarkan siswa. Proses pembelajaran itu merupakan rangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai komponen. Itulah pentingnya setiap guru memahami sistem pembelajaran. Melalui pemahaman sistem, mminimal setiap guru akan memahami tentang tujuan pembelajaran atau hasil yang diharapkan, proses kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan, pemanfaatan setiap komponen dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dan bagaimana mengetahui keberhasilan pencapaian tersebut.
Sistem bermanfaat untuk merancang atau merancanakan suatu proses pembelajaran. Perencanaan adalah proses dan cara berpikir yang dapat membantu menciptakan hasil yang diharapkan (Ely, 1979). Oleh karena itulah proses perencanaan yang sistematis dalam proses pembelajaran mempunyai beberapa keuntungan, di antaranya:
1.       Melalui sistem perencanaan yang matang, guru akan terhindar dari keberhasilan secara untung-untungan, dengan demikian pendekatan sistem memiliki daya ramal yang kuat tentang keberhasilan suatu proses pembelajaran, karena memang perencanaan disusun untuk mencapai hasil yang optimal.
2.       Melalui sistem perencanaan yang sistematis, setiap guru dapat menggambarkan berbagai hambatan yang mungkin akan dihadapi sehingga dapat menentukan berbagai strategi yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
3.       Melalui sistem perencanaan, guru dapat menentukan berbagai langkah dalam memanfaatkan berbagai sumber dan fasilitas yang ada untuk ketercapaian tujuan.
Sumber: Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar