Kamis, 17 November 2016

RANGKUMAN TEORI HERBERT BLUMER & ERVING GOFFMAN



HERBERT BLUMER & ERVING GOFFMAN
Herbert Blumer
       Lahir di St Louis, Missouri, pada tahun 1900
       Ayahnya adalah seorang pekerja kabinet dan ibunya seorang ibu rumah tangga
       Pada 1928 ia menerima gelar doktor dari University of Chicago, di mana ia datang di bawah pengaruh akademik George Herbert Mead, WI Thomas, dan Robert Park.
       Setelah lulus ia menerima posisi mengajar di Universitas Chicago, di mana ia tetap sebagai profesor sampai 1952
       Dikenal sebagai pendiri konsep interaksionisme simbolik.
3 Premis Interaksionisme Simbolik
       pemaknaan (meaning),
       bahasa (language), dan
       pikiran (thought).
Self-Indication
       Menurut Blumer proses self-indication adalah proses komunikasi pada diri individu yang dimulai dari mengetahui sesuatu, menilainya, memberinya makna, dan memutuskan untuk bertindak berdasarkan makna tersebut.
7 Asumsi Karya Herbert Blumer
       Manusia bertindak terhadap orang lain berdasarkan makna yang diberikan orang lain pada mereka,
       Makna diciptakan dalam interaksi antar manusia,
       Makna dimodifikasi melalui sebuah proses interpretif,
       Individu-individu mengembangkan konsep diri melalui interaksi dengan orang lain,
       Konsep diri memberikan sebuah motif penting untuk berperilaku,
       Orang dan kelompok-kelompok dipengaruhi oleh proses budaya dan sosial,
       Struktur sosial dihasilkan melalui interaksi sosial.
Sketsa Biografis Erving Goffman
       Lahir di Alberta, Kanada pada 11 Juni 1922
       Pada 1980-an dia telah muncul sebagai seorang teoritisi yang sangat penting
       Menurut Collins, Goffman dipengaruhi oleh antropolog sosial
       Goffman memadukan studi deskkriptif dengan studi antropolog sosial
       Goffman wafat pada 1982 di puncak ketenarannya.
       Karyanya: “Presentation of Self in Everyday Life Presentation of Self in Everyday Life”
Karya Erving Goffman
       Dramaturgi
       Manajemen kesan
       Jarak peran
       Stigma
       Analisis kerangka
Dramaturgi èpandangan tentang kehidupan sosial sebagai serentetan pertunjukan drama dalam sebuah pentas.
Pengertian Goffman mengenai diri dibentuk dari pendekatan dramaturgisnya
Diri bukan milik sang aktor, tetapi produk interaksi dramatik antar aktor dan audiens.
          Bagian depan (front stage)
          Bagian depan-latar (setting front)
          Bagian depan-pribadi (personal)
          Penampilan
          Sikap
          Panggung belakang (back stage) è ruang dimana disitulah berjalan skenario pertunjukan oleh “tim” (masyarakat rahasia yg mengatur pementasan masing-masing aktor)
Aktor Menyembunyikan Beberapa Hal Dalam Sandiwara
       Menyembunyikan kesenangan-kesenangan rahasia
       Menyembunyikan kesalahan dalam persiapan sandiwara
       Menyembunyikan proses
       Menyembunyikan “perbuatan kotor”
       Menyembunyikan setiap penghinaan
Analisis Goffman Pada Tim
Tim è sekumpulan individu yang bekerjasama dalam mementaskan rutinitas tunggal
Tim dapat berupa:
ü  Pemain sandiwara dan audiens
ü  Sekelompok pemain sandiwara
ü  Audiens
ü  Seorang individu tunggal
Manajemen Kesan
Manajemen kesan è untuk menjaga serangkaian tindakan yang tidak diharapkan.
Metode menangani masalah:
       Metode untuk menghasilkan kesetiaan dramaturgis
       Bentuk disiplin dramaturgis
       Tipe sifat hati-hati dramaturgis
Jarak Peran
       Adalah jarak peran dari seseorang dalam lingkungan sosialnya.
       Goffman memberikan gambaran bahwa orang yang berstatus sosial lebih tinggi dibanding orang lain, maka ia akan lebih sering menunjukkan atau membangun jarak sosialnya dengan orang lain yang memiliki status sosial lebih rendah darinya.
       Orang yang berstatus lebih rendah akan cenderung lebih bertahan dalam menunjukkan jarak peran yang dimiliki atau terjadi dilingkungan sosialnya.
Stigma
Definisi baku (rigid) atas peranatau tindakan seseorang Goffman memberikan garis pemisah antara apa yang seharusnya dilakukan dilakukan seseorang ( identitas sosial virtual ) dengan apa yang sebenarnya dilakukan seseorang ( identitas sosial aktual) Ini menyebabkan terjadinya discreditable stigma.
discreditable stigma è stigma yang perbedaannya tidak dirasakan dirasakan oleh penonton.
Analisis Kerangka
       Goffman bergeser dari cara pandang interaksionisme simbolik menuju studi struktur kehidupan sosial berskalak ecil . Ia melakukan kajian atas sekian banyak struktur yang tidak terlihat dalam masyarakat yang membangun kejadian atau tindakan manusia yang bermakna .
       Kerangka (frame) adalah prinsip organisasi yang memberi definisi atas pengalaman kita.
       Frame memberikan asumsi mengenai apa yang sedang kita lihat dalam kehidupan kehidupan sosial.
Interaksi Sebagai Ritual
       Interaksi mirip dengan upacara keagamaan yang sarat dengan berbagai ritual
       Bagi Goffman, tampaknya hampir tidak ada isyarat nonverbal yang kosong dari makna. Isyarat yang tampak sepele pun, seperti “berpaling ke arah lain,” atau “menjaga jarak” dengan orang asing yang dimaksudkan untuk menjaga privasi orang adalah ritual antarpribadi atau dalam istilah Goffman menghargai diri yang “keramat” (“sacred” self), bukan sekedar adat kebiasaan.
Kritik Interaksionisme Simbolik
       Pertama, interaksionis terlalu memperhatikan pada kehidupan sehari-hari dan pembentukan sosial dari diri, namun mereka hampir (atau bahkan) mengabaikan struktur sosial sama sekali.
       Kedua, interaksi simbolik mengabaikan faktor-faktor psikologis seperti kebutuhan, motif, dan niat. Interaksionis malah hanya memusatkan pada simbol, tindakan, dan interaksi semata sehingga tidak bisa terlalu mendalam perhatian para penganut ini terhadap segala tindakan yang dilakukan oleh aktor.
       Ketiga, teori ini hanya memfokuskan pada kehidupan manusia sehari-hari tanpa melihat hal-hal yang membuat atau melatarbelakangi suatu tindakan itu terjadi dan akhirnya dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar