Minggu, 20 November 2016

Pembelajaran adalah Proses Berpikir



Pembelajaran adalah Proses Berpikir
Belajar adalah proses berpikir. Belajar berpikir menekankan kepada proses mencari dan menemukan pengetahuna melalui interaksi antara indivisu dengan lingkungan. dalam pembelajaran berpikir proses pendidikan di sekolah tidak hanya menekankan kepada akumulasi pengetahuan materi pelajaran, tetapi yang diutamakan adalah kemampuan siswa untuk memperoleh pengetahuannya sendiri (self regulated).
Asumsi yang mendasari pembelajaran berpikir adalah bahwa pengetahuan itu tidak datang dari luar, akan tetapi dibentuk oleh individu itu sendiri dalam struktur kognitif yang dimilikinya. Atas dasar asumsi itulah pembelajaran berpikir memandang bahwa mengajar itu bkanlah memindahkan pengetahuan dari guru pada siswa, melainkan suatu aktivitas yang memungkinkan siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya. Menurut Bettecourt (1985) mengajar dalam pembelajaran berpikir adalah berpartisipasi dengan siswa dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis, dan mengadakan justifikasi.
Dalam proses pembelajaran La Costa (1985) mengklasifikasikan megajar berpikir menjadi tiga, yaitu teaching of thingking, teaching for thingking, dan teaching about thingking.
Teaching of thingking  adalah proses pembelajaran yang diarahkan untuk pembentukan keterampilan mental tertentu, seperti misalnya keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan lain sebagainya. Dengan demikian, jenis pembelajaran ini menekankan kepada aspek tujuan pembelajaran. Teaching for thingking adalah proses pembelajaran yang diarahkan pada usaha menciptakan lingkungan pembelajaran yang dapat mendorong terhadap pengembangan kognitif. Jenis pembelajaran ini lebih menitikberatkan kepada proses menciptakan situasi dan lingkungan tertentu, contohnya menciptakan iklim yang menyenangkan sehingga memungkinkan siswa bisa berkembang secara optimal. Teaching about thingking adalah pembelajaran yang diarahkan pada upaya untuk membantu agar siswa lebih sadar terhadap proses berpikirnya. Jenis pembelajaran ini lebih menekankan kepada metodologi yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Pada kenyataannya, proses pembelajaran berpikir menyangkut tiga hal terseut. Artinya, dala pelaksanaan pembelajaran kita tidak mungkin melepaskan ketiga aspek diatas. Contohnya untuk dapat melatih keterampilan berpikir tertentu kepada siswa sangat diperlukan suasana yang mendudkung serta metodologi yang dianggap efektif. Oleh karenanya, ketiga hal diatas memiliki keterkaitan yang sangat erat bahkan tidak dapat dipisahkan.
Sumber: Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar