Senin, 28 November 2016

Desain Kurikulum Teknologis



Desain Kurikulum Teknologis
Model desain kurikulum teknologi difokuskan kepada efektivitas program, metode, dan bahan-bahan yang dianggap dapat mencapai tujuan. Perspektive teknologi telah banyak dimanfaatkan pada berbagai konteks, misalnya pada program pelatihan di lapanganindustri dan militer. Desain sistem intruksional menekankan kepada pencapaian tujuan yang mudah diukur, aktivitas, dan tes, serta pengembangan bahan-bahan ajar.
Teknologi mempengaruhi kurikulum dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi penerapan hasil-hasil teknologi dan penerapan teknologi sebagai suatu sistem.
Sisi pertama yang berhubungan dengan penerapan teknologi adalah perencaan yang sistematis dengan menggunakan media atau alat dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan dan pemanfaatan alat tersebut semata-mata untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi pelanajaran. Dengan penerapah hasil-hasil teknologi sebagai alat, diasumsikan pembelajaran akan lebih berhasil secara efektif dan efesien. Contoh penerapan hasil-hasil teknologi itu diantaranya adalah pembelajaran dengan bantuan komputer (computer assisted-instruction), pembelajaran melalui radio, gilm, video dan lain sebagainya. Pernahkan anda mempelajari materi pelajaran Bahasa Inggris melalui kaset? Nah, itu adalah model desain kurikulum dengan menggunakan media dalam bentuk pembelajaran individual. Dalam pembelajaran Bahasa Inggris melalui kaset, anda belajar tahap demi tahap. Dalam setiap tahapan sudah ditentukan tujuan yang harus dicapai, materi/pelajjaran yang harus dipelajari, cara bagaimana mempelajarainya sampai pada menentukan evaluasi keberhasilan.
Teknologi sebagai suatu sistem, menekankan kepada penyususnan program pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sistem yang ditandai dengan perumusan tujuan khusus sebagai tujuan tingkah laku yang harus dicapai. Proses pembeljaran diarahkan untuk mencapau tujuan. Dengan demikian, keberhasilan pembelajaran itu diukur dari sejauh mana siswa dapat menguasai atau mencapai tujuan khusus tersebut. jadi, penerapan teknologi sebagai suatu sistem tidak ditentukan oleh penerapan hasil-hasil teknologi akan tetapi begaimana merancang implementasi kurikulum dengan pendekatan sistem.
Seperti yang telah kita pelajari sistem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berkaitan secara fungsional untuk mencapai suatu tujuan. Dengan demikian, akhir suatu proses pembelajaran adalah ketercapaian tujuan yang dirumuskan sebelumnya. Segala daya upaya yang dilakukan guru diarahkan untuk mencapai tujuan. Untuk melihat efektivitas proses dalam suatu sistem, maka tujuan yang dirumuskan harus dapat diukur, bukan tujuan tang bersifat abstrak dan umum; semakin tujuan itu jelas dan spesifik, maka semakin jelas juga merancang proses pembelajaran serta semakin jelas pula menetapkan kinerja keberhasilan.
Kurikulum teknologi, banyakdipengaruhi oleh psikologi belajar behavioristik. Salah satu dari ciri teori belajar ini adalah menekankan pola tingkah laku yang bersifat mekanis seperti yang digambarkan dalam teori stimulus-respons. Lebih lanjut dalam pandangannya tentang belajar kurikulum ini memiliki karakteristik seperti berikut:
1.      Belajar dipandang sebagai proses respon terhadap rangsangan
2.      Belajar diatur berdasarkan langkah-langkah tertentu dengan sejumlah tugas yang harus dipelajari
3.      Secara khusus siswa belajar secara individual, meskipun dalam hal-hal tertentu bisa saja belajar secara kelompok.
Menurut McNail (1990), tujuan kurikulum teknologis ditekankan kepada pencapaian perubahan tingkah laku yang dapat diukur. Oleh karena itu tujuan umum dijabarkan kedalam tujuan-tujuan khusus. Tujuan-tujuan itu biasanya diambil dari setiap mata pelajaran (disiplin ilmu). Semua siswa diharapkan dapat menguasai secara tuntas tujuan pengajaran yang telah ditentukan.
Sebagaimana tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, maka organisasi bahan pelajaran kurikulum teknologis memiliki ciri-ciri: pertama, pengorganisasian materi kurikulum berpatokan pada rumusan tujuan; kedua, materi kurikulum disusun secara berjenjang; dan ketiga, materi kurikulum disususn dari mulai yang sederhana menuju yang kompleks.
Selanjutnya untuk efektivitas dan keberhasilan implementasi kurikulum teknologi hendaklah memeprhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.      Kesadaran akan tujuan, artinya siswa perlu memahami bahwa pembelajaran diarahkan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, siswa perlu diberi penjelasan apa yang harus dicapai.
2.      Dalam pembelajaran siswa diberi kesempatan mempraktikan kecakapan sesuai dengan tujuan.
3.      Siswa perlu diberi tahu hasil yang telah dicapai. Dengan demikian siswa perlu menyadarai apakah pembelajaran sudah dianggap cukup atau masih perlu bantuan.
Sumber: Sanjaya, Wina.2009. kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar